Kamis, 18 Mei 2017

Siswa India Bikin Satelit Terkecil


TEMPO.CO,Pallapati- Siswa genius asal India bernama Rifath Shaarook, 18 tahun, merancangsatelit terkecildi dunia. Beratnya hanya 64 gram atau dua kali lebih ringan ketimbang iPhone 7.Selain paling kecil, bobot tersebut menjadikannya satelit paling ringan di dunia.

Shaarook, yang berasal dari Kota Pallapati, Negara Bagian Tamil Nadu, India selatan, bukan siswa sembarangan. Dia salah satu ilmuwan utama di Space Kidz Indiayang berkantor pusat di Chennai. Lembaga ini pulalah yang menyokong dana penelitian Shaarook."Jelas sekali bahwa satelit kami ini sebuah inovasi," ujar Shaarook, seperti dikutip dari laman beritaQuartz, Rabu, 17 Mei 2017.

Dia menamai satelit rancangannya dengan sebutan "Kalamsat". Namaini diambil dari nama Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, Presiden India periode 2002-2007 yang juga pelopor penelitian antariksa. Abdul Kalam juga dikenal sebagai pemimpin programpengembangan rudal terpadu India.

Rancangan satelit Kalamsat menang dalam kompetisi Cube in Space yang digelar Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).Kalamsat mengalahkan 86 ribu desain dari 57 negara. Biaya pembuatannya termasuk murah. Shaarook menuturkan Kalamsat hanya memakan biaya US$ 1.561 atau sekitar Rp 21 juta.

Jelas, NASA melirik Kalamsat. Sebab, teknologi canggih terpasang di dalamnya. Satelit mini ini sudah terpasang komputer mini tercanggih serta delapan sensor untuk mengukur kecepatan, rotasi, dan atmosfer magnet bumi."Satelit ini sudah berada di luar kemampuan anak 18 tahun," kata Amber Agee-DeHart, penggagas program Cube in Space.

Meski rencananya akan diluncurkanNASA, ujar Agee-DeHart, satelit terkecil buatan siswa genius asal India ini tidak akan mengorbit di bumi."Kami ingin melihat dulu kemampuan bertahannya saat peluncuran. Tes pertama uji teknologi satelit," ujarnya.

Rencananya, Kalamsat buatan Shaarook akan diluncurkan dari landasan peluncuran satelit di Wallop Island Facility, Virginia, pada 22 Juni mendatang.

QUARTZ | AMRI MAHBUB

Sumber:Tempo.co

Rabu, 17 Mei 2017

Satelit Palapa di Ganti Satelit HTS pada 2020


Jakarta - Menjelang berakhirnya masa operasi satelit Palapa-D pada 2020 nanti, PT Indosat Ooredoo, Tbk bersiap meluncurkan satelit penggantinya. Rencananya, Indosat Ooredoo akan meluncurkan satelit jenis Hight Throughput Satellite (HTS).
Diketahui, satelit HTS merupakan wahana khusus untuk layanan data atau internet. Sedangkan sebelumnya, Palapa-D yang diluncurkan pada 2009 lalu, hanya satelit jenis biasa.
Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 Bujur Timur (BT). Palapa-N1 dijadwalkan akan meluncur sebelum Juli 2020.
Satelit Palapa-N1 ini merupakan hasil pembelian dari PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), perusahaan joint venture bentukan Indosat Ooredoo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). PSNS membeli satelit dari produsen terkemuka asal China bernama China Great Wall Industry Corporation (CGWIC).
President Director & CEO Alexander Rusli, mengungkapkan membeli satelit dari China karena sudah menjadi hasil proses tender yang telah dilakukan. Selain itu, faktor-faktor seperti manufaktur satelit di dunia terbilang sedikit, ada yang pesanannya banyak, hingga tidak ada produsen yang sanggup meluncur pada tahun 2020.
Di sisi lain, masa operasi Palapa-D berakhir pada tahun 2020. Maka, Palapa-N1 digeber untuk menggantikan slot orbit yang dihuni oleh Palapa-D. Setidaknya investasi sekitar USD 200 juta digelontorkan mulai dari pembuatan, asuransi, hingga peluncuran Palapa-N1 3 tahun mendatang.
"Kami (Indosat Ooredoo) cuma punya slot orbit satu, di atas (slot orbit) crowded, makanya Pak Menteri (Rudiantara) bilang jangan sampai lepas. Sebelum Juli 2020 sudah ada penggantinya," ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan menggunakan Chinese DFH 4 Bus dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.
Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).
Di kesempatan yang sama, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso, menuturkan PT PNSN yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sementara itu Alex, mengatakan akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital.
Terlebih dengan kondisi geografis Indonesia yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Tanah Air.
"Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara," tutur Alex.
Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen seluler Indosat Ooredoo. Namun, satelit Palapa-N1 ini akan diperuntukkan B2B dulu, karena sektor tersebut yang terbukti rutin membutuhkan peranan satelit. Kecepatan Palapa-N1 bisa mencapai kecepatan 16 Gbps.
"Karena B2B sudah pasti kebutuhannya selalu ada, rutin. Kami ingin ini meluncur dulu, nanti 2,5 tahun ke depan kami pikirkan, apakah B2C juga atau sebagiannya," ucapnya.
Penandatanganan Indosat Ooredoo dan PT PSN melalui perusahaan joint venture PT PSNS pembelian satelit Palapa-N1 dengan CGWIC ini disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Minggu, 14 Mei 2017

SKYNINDO SEGERA PINDAH KE CHINASAT 11

bagi anda pelangan skynindo ada info baru dari skynindo mengenai perpindahan satelit skynindo ,
bahwa pertangal 16 mei 2017 bahwa siaran skynindo akan melakukan perpindahan  satelit dengan detail
Satelit Chinasat 10
posisi 110,5′ E C band
Polarisasi Horizontal
Frequenssi 3620 dan 3580
SSymbol rate 30.000
dan dalam beberapa tahap perpindahan terjadi dalam beberpa tahap dan siaran skynindo akan kembali normal dalam beberapa saat kedepan
dan bagi pelangan setia SKYNINDO akan mendapatkan beberpa Bonus layanan Gratis Selam 2 Bulan  dengan syarat dan ketentuan
1. Paket langanan otomatis di tambah di dalam sistim
2. paket yang di tambah sesuai dengan paket yang di beli pelangan
3. dan hanya untuk pelangan yang masih aktif per 31 maret 2017
jadi jangan kawatir tayangan skynindo akan kembali lagi untuk anda ,dan tentunya bagi para pelangan skynindo harus bersabar dan nantikan tayangan hiburan baru dan berkualitas lainya dari Skynindo nantinya